Wednesday, April 26, 2017

Analisis dan desain sistem dengan pendekatan terstruktur

Perancangan Sistem


SSADM


Perancangan suatu sistem merupakan tahap yang harus dilalui setelah tahap analisis selesai dilakukan. Analis sistem memikirkan bagaimana membentuk sistem yang sesuai dengan hasil dari analisa.

Tujuan Utama Perancangan Sistem


Tujuan utama dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. Selain itu juga memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. 

Pendekatan Dalam Perancangan Sistem


Dalam merancang suatu sistem ada 2 metodologi yang sering dipakai yaitu metodologi atau pendekatan terstruktur dan pendekatan OOAD atau disebut juga pendekatan sistem berorientasi objek.

Dari kedua pendekatan di atas kali ini kita akan membahas pendekatan terstruktur.

Sebelumnya silahkan baca tentang SDLC terlebih dahulu.

Baca :
Pengertian dan Tahapan System Development Life Cycle


SSAD (Perancangan sistem dengan pendekatan terstruktur)


Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur.
Perancangan terstruktur merupakan aktivitas mentransformasikan hasil analisis kedalam suatu perencanaan untuk dapat diimplementasikan. Harus ada alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan di dalam suatu pengembangan sistem untuk melengkapi metode SSAD ini, agar hasil akhirnya bisa menghasilkan sistem yang strukturnya terdefinisi dengan baik dan juga jelas.

Dengan menggunakan metode ssad atau metode terstruktur, masalah yang cukup kompleks di dalam suatu organisasi bisa dipecahkan dengan mudah dan mudahnya dalam memaintenance sistem, pemakai lebih puas, adanya dokumentasi yang baik, fleksibel, sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan, produktivitas meningkat serta kualitasnya akan jauh lebih baik.

Pada pendekatan terstruktur dibedakan atas dua pendekatan


1. Pendekatan berorientasi proses


Pada pendekatan proses, hal yang dilakukan adalah memeriksa input, proses dan juga output pada sistem. Seorang profesional sistem harus mengetahui lebih detail mengenai input, proses dan output pada sistem tersebut agar pendekatan berorientasi proses dapat berjalan dengan baik. Fokus dari pendekatan ini adalah penggunaan, aliran dan juga transformasi yang ada di dalam suatu sistem. Biasanya untuk menggunakan pendekatan ini juga digunakan tool seperti DFD, Flowchart, dan tool lainnya yang berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data.

2. Pendekatan beorientasi data


Jika proses sistem seperti input, proses dan output belum ditentukan maka pendekaran berorientasi data akan digunakan. Hal yang dilakukan di dalam pendekatan berorientasi data adalah mengecek keputusan yang dibuat sistem serta mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan tersebut. Fokus dari pendekatan ini adalah untuk menentukan kebutuhan yang akan menunjang keputusan yang berbasis pada data.

Ciri-Ciri Utama Pendekatan Terstruktur


1. Merancang berdasar modul


Modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen.

2. Bekerja dengan pendekatan top-down


Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai tingkat modul (rinci).

3. Dilakukan secara iterasi


Dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya tidak dilakukan dengan baik.


4. Melakukan pengerjaan secara paralel


Untuk mengembangkan subsistem-subsistem, kita dapat melakukannya secara paralel dan ini dapat menghemat waktu pengerjaan sistem tersebut.

Kelebihan Pendekatan Terstruktur


  1. Mudahnya dalam manajemen proyek dikarenakan milestone yang jelas.
  2. Karena menggunakan pendekatan visual metode SSAD atau pendekatan terstruktur menjadi lebih mudah untuk dipahami oleh pengguna ataupun programmer.
  3. Metode SSAD menjadi lebih bagus untuk digunakan karena adanya penggunaan analisis grafis dan tool seperti DFD.
  4. Pada berbagai industri SSAD adalah metode yang telah diketahui secara umum.
  5. Karena metode ini sudah ada cukup lama, membuat metode ini semakin layak dan matang untuk digunakan.
  6. Pendekatan terstruktur memungkinkan untuk melakukan validasi antara berbagai kebutuhan.

Kekurangan Pendekatan Terstruktur


  1. Kebutuhan non-fungsional diabaikan karena metode ini berorientasi utama pada proses.
  2. Manajemen langsung pada SSAD yang masih sedikit.
  3. SSAD memiliki prinsip dasar non-terative (waterfall), akan tetapi kebutuhan pada setiap proses akan berubah.
  4. Interaksi antara pengguna dan analis masih kurang kompleks, ini dikarenakan sistem sudah di definisikan sejak awal, akibatnya sistem tidak adaptif terhadap berbagai perubahan.
  5. Pengguna lebih sulit untuk melakukan evaluasi karena tool yang tidak cukup untuk melakukan komunikasi dengan pengguna.
  6. SSAD atau pendekatan terstruktur tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
  7. Sulit memutuskan kapan menghentikan dekomposisi dan mulai melakukan pengerjaan sistem.

Tools atau Alat dalam Pendekatan Terstruktur


  • DFD (Data Flow Diagram ) 
  • Kamus Data 
  • Entity Relationship Diagram (ERD) 
  • State Transition Diagram (STD).

Pada pendekatan terstruktur contoh bahasa pemrograman yang bisa digunakan adalah bahasa Pascal, C, C# dll.

Apakah analisis desain sistem dengan pendekatan terstruktur sama seperti metode RAD ? karena jika dilihat dari prinsip dasarnya metode RAD dan SSAD adalah pengembangan prinsip dasar waterfall.


EmoticonEmoticon